Kota Bekasi, 20 Juni 2025 - BPBD Kota Bekasi kembali menggelar kegiatan Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) Rawan Bencana Tahun Anggaran 2025. Kegiatan ini berlangsung selama lima hari, mulai Senin hingga Jumat, tanggal 15–20 Juni 2025, dan diikuti oleh 1.000 peserta yang terdiri dari Satgas Keluarga Tangguh Bencana (KATANA), Satgas Kelurahan Tangguh Bencana (KELANA), serta para tokoh masyarakat dari lima kelurahan sasaran program: Teluk Pucung, Margahayu, Duren Jaya, Jatirasa, dan Jatisari.
Dalam sambutannya, disampaikan bahwa kegiatan ini merupakan langkah strategis untuk memperkuat kapasitas masyarakat dalam menghadapi potensi bencana seperti banjir, cuaca ekstrem, dan tanah longsor yang kerap melanda wilayah Kota Bekasi.
“Kegiatan ini bukanlah seremonial semata, melainkan bentuk investasi sosial dan kemanusiaan. Inilah saatnya kita membuktikan bahwa masyarakat Kota Bekasi bukan hanya mampu bertahan dalam situasi darurat, tetapi juga mampu bangkit, berdaya, dan melindungi sesama dengan bekal pengetahuan serta kesiapsiagaan,” ungkap Kepala Pelaksana BPBD Kota Bekasi Priadi Santoso dalam sambutannya.
Lebih lanjut, kegiatan KIE ini bertujuan untuk:
“Tanpa kolaborasi, tak ada kesiapsiagaan yang utuh. Dan tanpa kesiapsiagaan, dampak bencana bisa menjadi lebih besar dari yang seharusnya,” tambahnya.
Dalam kesempatan tersebut, apresiasi tinggi disampaikan kepada seluruh Satgas KATANA dan KELANA yang telah aktif menjalankan peran strategis di lingkungannya masing-masing. Para relawan ini dinilai sebagai garda terdepan dalam penanggulangan bencana berbasis komunitas.
Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada para narasumber dari Pusdiklat BNPB atas pendampingan dan komitmen dalam memperkuat pemahaman teknis serta sikap tanggap para peserta. Tidak lupa, BPBD Kota Bekasi juga mengapresiasi dukungan para Lurah beserta jajaran atas fasilitasi kegiatan dan keterlibatan aktif masyarakat setempat.
Mengusung semangat “Tangguh bukan hanya slogan—tangguh adalah cara hidup kita bersama”, BPBD Kota Bekasi berharap kegiatan ini menjadi momentum kolektif untuk membentuk Kota Bekasi yang lebih siaga, tangguh, dan responsif terhadap segala bentuk risiko bencana.
