Bijak Menggunakan Air Dan Menghindari Pembakaran Sampah Dalam Musim Kemarau
- Author
- 02 September 2024
- Berita
Kota Bekasi - Dalam menghadapi musim kemarau yang berpotensi menyebabkan bencana kekeringan dan kebakaran lahan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bekasi menghimbau kepada seluruh masyarakat Kota Bekasi. BPBD meminta masyarakat untuk lebih bijak dalam menggunakan air, mengingat dalam satu bulan terakhir ini Kota Bekasi dan wilayah hulu (Kab. Bogor) belumĀ mengalami hujan dengan intensitas tinggi, hal ini akan mempengeruhi ketersediaan kadar air dalam tanah.
"Kami menghimbau masyarakat untuk tidak melakukan pemborosan air dan mengutamakan penggunaannya untuk kebutuhan yang penting. Selain itu, menghindari aktivitas yang dapat memicu kebakaran, seperti membakar sampah sembarangan dalam kondisi kondisi cuaca yang kering ini," ujar Priadi Santoso, Kepala Pelaksana BPBD Kota Bekasi.
BPBD juga mengingatkan agar masyarakat memastikan api yang digunakan untuk pembakaran benar-benar padam sebelum ditinggalkan, guna mencegah terjadinya kebakaran yang bisa meluas dan sulit dikendalikan.
Dalam seminggu terakhir, sejumlah kebakaran lahan terjadi di berbagai wilayah seperti di Sepanjang Jaya, Jatiasih, Margahyu, Jatibening dan Cikiwul, yang sebagian besar disebabkan oleh aktivitas pembakaran sampah yang tidak terkontrol. Oleh karena itu, BPBD menekankan pentingnya peran aktif masyarakat dalam menjaga lingkungan dan mencegah bencana.
"Mari kita bersama-sama menjaga lingkungan dengan lebih bijak dalam menggunakan sumber daya alam dan menghindari tindakan yang bisa membahayakan banyak orang," tutupnya.
BPBD akan terus memantau kondisi di lapangan dan siap berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk penanganan cepat jika terjadi bencana.
Langkah-Langkah Mengurangi Risiko Bencana Kekeringan
-
Mengurangi Penggunaan Air dalam Kegiatan Sehari-hari:
- Batasi penggunaan air saat mandi, mencuci tangan, atau menyikat gigi dengan mematikan keran saat tidak diperlukan.
- Gunakan shower yang efisien air, dan batasi waktu mandi.
-
Memperbaiki Kebocoran Air:
- Segera perbaiki pipa atau keran yang bocor untuk mencegah pemborosan air.
- Rutin periksa instalasi air di rumah untuk memastikan tidak ada kebocoran yang tidak terdeteksi.
-
Menggunakan Air Bekas untuk Kegiatan Lain:
- Manfaatkan air bekas mencuci buah dan sayuran untuk menyiram tanaman.
- Kumpulkan air hujan untuk keperluan penyiraman tanaman atau membersihkan halaman.
-
Menggunakan Peralatan Hemat Air:
- Pilih peralatan rumah tangga yang hemat air, seperti mesin cuci dan toilet dengan teknologi rendah air.
- Gunakan selang air dengan sprayer otomatis yang bisa mengontrol penggunaan air saat menyiram tanaman atau membersihkan kendaraan.
-
Menyiram Tanaman pada Waktu yang Tepat:
- Siram tanaman pada pagi atau sore hari untuk mengurangi penguapan air.
- Gunakan teknik irigasi tetes atau sistem penyiraman otomatis yang lebih efisien dalam penggunaan air.
-
Mengurangi Penggunaan Air untuk Keperluan Non-Essensial:
- Kurangi frekuensi mencuci kendaraan atau membersihkan halaman yang menggunakan air.
- Hindari mengisi kolam renang selama masa kekeringan, atau gunakan penutup kolam untuk mengurangi penguapan air.
-
Mengedukasi Keluarga dan Lingkungan:
- Ajak anggota keluarga dan tetangga untuk menerapkan kebiasaan hemat air.
- Sosialisasikan pentingnya penghematan air kepada masyarakat sekitar untuk meningkatkan kesadaran bersama.
-
Membatasi Penggunaan Air di Area Publik:
- Batasi penggunaan air di tempat umum seperti taman dan fasilitas publik lainnya, dengan menerapkan aturan yang ketat dalam penggunaan air.
Langkah-Langkah Mengurangi Risiko Bencana Kebakaran Lahan
-
Menghindari Pembakaran Sampah:
- Jangan membakar sampah di area terbuka, terutama di dekat lahan kering. Pembakaran sampah dapat dengan mudah menyebar ke lahan sekitarnya.
- Gunakan metode pengelolaan sampah alternatif seperti kompos atau daur ulang.
-
Membuat Sekat Bakar:
- Jika pembakaran lahan atau sampah tidak bisa dihindari, pastikan membuat sekat bakar (firebreak) untuk mengendalikan penyebaran api. Sekat bakar adalah area kosong atau bebas bahan bakar yang memisahkan api dari wilayah yang tidak ingin terbakar.
-
Menyiram Area Sekitar sebelum Membakar:
- Jika perlu melakukan pembakaran untuk keperluan tertentu, siram area di sekitar titik pembakaran dengan air untuk mencegah api menyebar ke lahan kering.
-
Memastikan Api Padam Sepenuhnya:
- Setelah pembakaran, pastikan api benar-benar padam sebelum meninggalkan area tersebut. Siram dengan air dan aduk-aduk sisa pembakaran untuk memastikan tidak ada bara api yang tersisa.
-
Tidak Membakar di Musim Kemarau:
- Hindari semua jenis pembakaran di musim kemarau ketika kondisi lahan sangat kering dan angin kencang, karena risiko kebakaran sangat tinggi.
-
Mengawasi Anak-Anak:
- Ajarkan anak-anak tentang bahaya bermain api dan selalu awasi mereka, terutama di sekitar area yang rawan kebakaran.
-
Melaporkan Kebakaran Kecil:
- Segera laporkan kebakaran kecil atau asap yang mencurigakan kepada pihak berwenang (BPBD dan pemadam kebakaran) sebelum api menyebar luas.
-
Menjaga dan Membersihkan Lahan:
- Bersihkan lahan dari ranting, daun kering, atau material lain yang mudah terbakar. Ini dapat mengurangi risiko kebakaran jika api muncul di sekitarnya.
-
Menggunakan Alat Pemadam Api:
- Siapkan alat pemadam kebakaran sederhana, seperti ember berisi air atau alat pemadam api ringan (APAR), terutama di area yang rawan kebakaran.
-
Sosialisasi dan Edukasi:
- Berikan edukasi kepada masyarakat sekitar tentang bahaya kebakaran lahan dan cara pencegahannya. Buat kampanye kesadaran tentang pentingnya menjaga lahan dari kebakaran.
-
Memantau Kondisi Cuaca:
- Pantau prakiraan cuaca lokal untuk mengetahui kondisi yang meningkatkan risiko kebakaran, seperti angin kencang dan suhu tinggi, dan hindari aktivitas yang dapat memicu kebakaran selama periode tersebut.
BPBD Kota Bekasi